topmetro.news, Medan– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mencari cara untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan Rp6,366 triliun pada tahun 2025.
Di samping tujuh jenis pajak daerah yang dikelola Bapenda, kini Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) tampil mengambil peran dengan memaksimalkan potensi dari lelang kendaraan dinas, jasa giro, hingga penghitungan bangunan yang akan dirobohkan.
Kepala BKAD Sumut, Timur Tumanggor, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh Bapenda dalam mengejar target PAD yang cukup besar.
Menurutnya, optimalisasi aset daerah bisa menjadi salah satu pintu masuk menambah kas daerah di tengah keterbatasan waktu yang hanya tinggal empat bulan.
“BKAD juga punya potensi penerimaan, misalnya dari hasil lelang kendaraan roda dua maupun roda empat, jasa giro, sampai penghitungan bangunan yang akan dirobohkan. Semua ini akan kami optimalkan agar PAD Sumut bisa maksimal,” ujar Timur di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (25/9).
Selain lelang aset, Pemprov juga mengarahkan 18 organisasi perangkat daerah (OPD) untuk lebih serius menggali potensi retribusi.
Mulai dari Dinas Pariwisata, Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Ketenagakerjaan. Langkah ini dianggap penting mengingat tidak semua target pajak utama berjalan mulus.
Contohnya, dari target pajak rokok Rp1,3 triliun, baru terealisasi Rp517 miliar. Sementara untuk pajak alat berat, hingga kini belum bisa dipungut lantaran masih menunggu petunjuk teknis. Kondisi ini membuat andil BKAD lewat lelang aset dan retribusi jadi semakin krusial.
Sekretaris Bapenda Sumut, Rudi Hadian Siregar, mengakui capaian PAD akan sulit tanpa dukungan dari BKAD dan OPD lain.
Kalau hanya mengandalkan tujuh jenis pajak daerah, kita berat. Jadi dukungan lewat retribusi dan optimalisasi aset akan sangat membantu,” tegasnya.
Penulis | Erris